Selasa, 13 Juni 2017

SPREATSHEET

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

File:Logo-UNSOED.png - Wikimedia Commons
Disusun Oleh    : Muh Aulia Novtifianra   C1C015019
                            Rifaldo Kamarga OS    C1C015109
                           Rakhman Nugraha       C1C015102



UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2016-2017

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SPREADSHEET

Sejarah spreadhseet software berawal dari Daniel S. Bricklin, seorang pemuda yang dibesarkan di Philadelphia negara bagian Pennsylvania adalah seorang mahasiswa Harvard Business School. Ia terinspirasi setelah menyaksikan seorang profesor di Harvard Business School membuat model finansial di papan tulis. Ketika profesor tersebut menemukan sebuah kesalahan atau ingin mengubah parameter, ia harus menghapus dan menulis ulang sejumlah rumus secara berurutan dalam sebuah tabel, membuat bricklin berpikir bahwa ia dapat menciptakan atau membuat ulang profesor tersebut dalam sebuah komputer menggunakan “lembar kerja elektronik” untuk melihat hasil dari sejumlah rumus.
Software pertama yang diciptakan oleh Bricklin yaitu adalah Visicalc, dibuat dengan arahan Bob Franskston, dihasilkan oleh perusahaan yang mereka bentuk, software arts, dan didistribusikan oleh personal software pada tahun 1979 untuk jajaran komputer Apple II, mengubah komputer Apple yang dianggap mainan hobi menjadi tool perhitungan keuangan serius untuk keperluan bisnis. Kala itu kebanyakan komputer mikro tidak memiliki banyak penyimpanan maupun kemampuan display. Pada awalnya program ini hanya bisa menampung input data untuk 5 kolom dan 20 baris. Bandingkan dengan kemampuan Excel 2013 yang mampu menampung puluhan ribu baris! Aplikasi lembar kerja yang tidak membutuhkan kemampuan display hebat ataupun media penyimpanan yang besar, sangat cocok untuk teknologi komputer mikro saat itu. Banyak yang beranggapan bahwa hal inilah yang memotivasi IBM untuk memasuki pasar PC. Segera setelah versi Apple II dirilis, VisCalc juga dirilis untuk jajaran 8 bit, commodore PET, TRS-80 dan IBM PC.
Software Speardsheet yang saat ini umumnya mencapai 28thn bernama VisiCalc(TM) yang di buat pertama kali untuk berjalan pada komputer APPLE II di tahun 1979, diproduksi oleh perusahaan software Arts Inc. Pada tahun 1981 di buat lagi agar berjalan pada PC IBM, masih dapat di jalankan pada komputer DOS 1.0 keatas (bawaan Windows) saat ini pemegang lisensi.
Pada tahun 1980-an, sejalan perkembangan teknologi hardware yang sangat pesat, dengan market leader waktu itu adalah IBM dengan prosesor intelnya, VisiCorp sebagai pembuat VisiCalc ternyata tidak bisa meresponsnya, bahkan kemudian pecah. Pada periode tersebut muncul program Lotus 123 dari Mitch Kapor yang sebenarnya adalah manajer produk VisiCalc.
Lotus 123 yang diproduksi oleh Lotus Development Corporation terbukti menjadi salah satu program spreadsheet yang paling populer saat itu dan dipakai secara luas di seluruh dunia. Istilah ‘123’ mengacu pada kemampuan software tersebut untuk menggambar diagram (grafik), plotting dan kemampuan aplikasi database.
Pesaing Lotus 123 yang potensial muncul ketika pada tahun 1987 Microsoft Corporation mulai merilis software spreadsheet Microsoft Excel 2.0 for DOS, setelah pada tahun 1984 merilis Excel untuk komputer Apple Macintosh. Ketika Microsoft mulai memperkenalkan sistem operasi windows yang berbasis grafis sebagai pengganti sistem operasi DOS, Microsoft merilis Excel versi 3.0 yang mampu bersaing ketat dengan Lotus 123.
Selain Excel, pesaing Lotus yang potensial adalah Quattro, yang dirilis oleh Borland International pada tahun 1987 dengan nama Quattro versi 1. Karena saat itu standar dunia spreadsheet adalah Lotus 123, Quattro juga mengikuti model Lotus 123 dalam tampilan dan fasilitasnya. Dengan munculnya sistem operasi Windows yang mulai menggeser sistem operasi DOS, Quattro mulai dirilis untuk penggunaan under windows, yaitu Quattro Pro for Windows versi 1, pada tahun 1992.
Melihat kepopuleran windows, Lotus merilis versi terbaru pada tahun 1991 dengan nama Lotus 1.0 for Windows, dengan harapan pengguna Lotus tidak meninggalkan Lotus 123 dan beralih ke Excel. Perkembangan terus dilakukan hingga muncul Lotus ver 4.0 for Win di tahun 1993 dan Lotus ver 5.0 for Win tahun 1994. Namun demikian Lotus 123 semakin sulit menyaingi kepopuleran Microsoft Excel.
Hal yang sama dialami Quattro, yang juga kesulitan untuk menembus dominasi Excel yang makin kuat. Pada tahun 1994 Borland menjual Quattro Pro kepada Novell, yang kemudian melepasnya kepada Corel (pembuat software CorelDRAW yang juga membeli software pengolah kata WordPerfect). Walaupun telah berganti pemilik dan mulai berkiblat pada model Excel (pada Quattro Pro versi 9 yang dirilis tahun 1999, Quattro mengikuti model Excel XP), Quattro tetap sulit bersaing dengan Excel.
Pada tahun 1995 raksasa IBM memutuskan untuk membeli Lotus 123 yang sudah mulai tergeser popularitasnya oleh Excel dan mengalami persoalan intern perusahaan. Sejalan dengan populernya sistem operasi Windows yang telah terjual jutaan buah, Microsoft Excel juga menempatkan diri sebagai software spreadsheed terpopuler di dunia.dengan pengguna mencapai 30 juta orang lebih!
Saat banyak pihak menggugat dominasi Windows yang sudah mengarah ke monopoli, muncullah sistem operasi Linux yang dapat di download secara gratis. Banyak program aplikasi yang kemudian ditawarkan secara gratis atau pada harga yang sangat murah. Salah satu program spreadsheet pesaing Excel pada segmen ini adalah program Cacl yang merupakan bagian dari program paket Open Office (pesaing dari Microsoft Office)

PENGERTIAN SPREATSHEET

Spreadsheet adalah aplikasi komputer yang mensimulasikan kertas, akuntansi worksheet. Ini menampilkan beberapa sel biasanya dalam kotak matriks atau dua dimensi terdiri dari baris dan kolom. Setiap sel berisi teks alfanumerik, nilai numerik atau rumus. Rumus menentukan bagaimana isi sel yang akan dihitung dari isi sel lain (atau kombinasi dari sel-sel) setiap kali setiap sel diperbarui. Spreadsheet yang sering digunakan untuk informasi keuangan karena kemampuan mereka untuk menghitung ulang seluruh halaman secara otomatis setelah perubahan ke satu sel dibuat. Dimensi pseudo ketiga matriks kadang-kadang digunakan sebagai lapisan lain, atau / lapisan lembaran, data dua dimensi.
VisiCalc biasanya dianggap sebagai spreadsheet elektronik pertama (walaupun ini telah ditantang), dan membantu mengubah komputer Apple II menjadi sukses dan sangat membantu dalam aplikasi luas mereka. Lotus 1-2-3 adalah spreadsheet terkemuka ketika DOS adalah sistem operasi dominan. Excel sekarang memiliki pangsa pasar terbesar di platform Windows dan Macintosh
Kata "spreadsheet" berasal dari "menyebar" dalam arti sebuah item koran atau majalah (teks dan / atau grafis) yang mencakup dua halaman menghadap, memanjang di tengah lipatan dan memperlakukan dua halaman sebagai satu satu besar. Kata majemuk "menyebar-lembar" datang berarti format yang digunakan untuk menyajikan pembukuan buku besar-dengan kolom untuk kategori pembelanjaan di atas, faktur yang tercantum di margin kiri, dan jumlah setiap pembayaran dalam sel di mana yang baris dan berpotongan kolom-yang, secara tradisional, sebuah "tersebar" di menghadapi halaman sebuah buku besar terikat (buku catatan akuntansi menjaga) atau pada lembaran kertas besar memerintah ke dalam baris dan kolom dalam format tersebut dan sekitar dua kali selebar kertas biasa.
'Spreadsheet' A batch tidak dapat dibedakan dari sebuah kompiler batch dengan data input menambahkan, menghasilkan laporan output (yaitu sebuah program batch komputer 4GL atau konvensional, non-interaktif,). Namun, ini konsep spreadsheet elektronik yang dicantumkan di koran 1961 "Penganggaran Model dan Simulasi Sistem" oleh Richard Mattessich. [4] Karya berikutnya oleh Mattessich (1964a, Chpt 9,. Akuntansi dan Metode analitik) dan volume pendamping nya, Mattessich (1964b, Simulasi Kantor melalui Anggaran Program Komputer) diterapkan spreadsheet komputerisasi untuk sistem akuntansi dan penganggaran (pada komputer mainframe diprogram dalam FORTRAN IV). batch Spreadsheets ini ditangani terutama dengan penambahan atau pengurangan seluruh kolom atau baris (variabel input) - bukan 'sel' individu.
Pada tahun 1962 ini 'konsep' dari spreadsheet (disebut BCL untuk Usaha Komputer Language) diimplementasikan pada IBM 1130 dan pada tahun 1963 adalah porting ke IBM 7040 oleh R. Brian Walsh di Marquette University, Wisconsin. Program ini ditulis dalam Fortran. timesharing primitif tersedia pada mesin tersebut. Pada tahun 1968 BCL adalah porting oleh Walsh ke mesin IBM 360/67 timesharing di Washington State University. Itu digunakan untuk membantu pengajaran keuangan untuk mahasiswa bisnis. Siswa mampu mengambil informasi disusun oleh profesor dan memanipulasinya untuk mewakili dan menunjukkan dll rasio Pada tahun 1964, Sebuah buku berjudul Bahasa Komputer Bisnis ditulis oleh Kimball, Stoffells dan Walsh dan baik buku dan program hak cipta pada tahun 1966 dan tahun kemudian hak cipta yang telah diperbaharui [5]
Pada 60-an BCL Xerox digunakan untuk mengembangkan versi yang lebih canggih untuk sistem berbagi-pakai mereka.  























KEGUNAAN SPREATSHEET

OpenOffice, sebuah paket aplikasi gratis dari Sun Microsystems untuk mengerjakan tugas-tugas perkantoran. Belakangan ini mulai populer digunakan oleh berbagai kalangan. Sesuai dengan namanya “Open” atau yang berarti terbuka, aplikasi ini memberikan sebuah fasilitas yang sangat menarik yaitu selain gratis kode pemrograman paket aplikasi ini dapat di download, dibaca, dimodifikasi, bahkan dijual lagi.
Dari sisi tampilan ataupun cara kerjanya, aplikasi ini tidak jauh berbeda dengan kebanyakan aplikasi perkantoran seperti Microsoft Office 2003. Selain itu aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk membaca dan menulis file Microsoft Office. Jadi jangan khawatir jika anda mendapatkan file dengan format Microsost Office aplikasi ini masih dapat menghandlenya
Meskipun OpenOffice merupakan aplikasi gratisan namun dari sisi kemampuan aplikasi ini cukup mumpuni untuk menggantikan eksistensi Microsoft Office yang notabene sudah cukup berpengalaman dalam dunia aplikasi perkantoran. Fitur yang dimiliki juga sudah cukup lengkap, misalkan kemampuan untuk scripting, create PDF, dan membuat database yang bisa dikoneksikan dengan MySQL.
Modul-Modul OpenOffice :
1. WRITER (Pengolahan Kata)
Writer adalah modul OpenOffice yang digunakan untuk mengolah kata (wordprocessor). Seperti halnya Microsoft Word, aplikasi ini dapat digunakan untuk membuat naskah, buku, laporan, berita, brosur dan lain-lain. Secara default file akan disimpan dalam format .odt. Namun selain format itu, aplikasi ini juga mempunyai kemampuan untuk menyimpan dalam format .doc, .html, .xhtml dan beberapa format dokumen yang lain. Bahkan pada OpenOffice 3.x dapat digunakan untuk membuka file dengan ekstensi .docx (MS Office 2007).
2. CALC (Spreadsheet)
Calc adalah modul OpenOffice yang digunakan untuk membuat lembar kerja (spreadsheet). Dengan aplikasi ini memungkinkan bagi kita untuk menganalisis serta membuat grafik chart (2D dan 3D). Selain itu juga tersedia 300 fungsi keuangan, statistik, dan operasi matematis. Secara default file akan disimpan dalam format .ods. Namun selain itu juga memungkinkan untuk disimpan dalam format .xls, .csv, .dbf, .html, .xml serta ekspor ke dalam format PDF dan HTML
3. IMPRESS
Impress adalah modul OpenOffice untuk membuat dokumen presentasi. Memiliki fasiltas seperti pendahulunya Microsoft Power Point seperti efek khusus, animasi, dan drawing. Secara default file akan disimpan dalam format .odp, namun memungkinkan juga untuk disimpan dalam format .ppt dan .swf
4. BASE (Basis Data)
Base adalah modul OpenOffice yang digunakan untuk membuat aplikasi basis data. Kemampuannya setara dengan dengan Ms. Access sehingga dapat digunakan untuk membuat form, report, query, table, view, dan relasi.  Cukup banyak database engine yang bisa digunakan oleh aplikasi ini seperti : HSQLDB (default databasenya), sBase, MS Access, MySQL, bahkan Oracle.
5. DRAW (Menggambar)
Draw adalah modul OpenOffice yang digunakan untuk menggambar. Umumnya ini digunakan untuk menggambar diagram ataupun flowchart. File dapat disimpan dalam berbagai format seperti PNG, HTML, PDF, Flash. Untuk kebutuhan membuat gambar pada Writer, Calc, dan Impress, dapat dilakukan dengan mengaktifkan modul Draw atau menggunakan tool dari toolbar Drawing.
6. MATH (Editor Formula)
Math adalah editor formula atau rumus. Dapat digunakan untuk membuat rumus kompleks yang terdiri dari simbol-simbol atau karakter-karakter yang tidak ada pada font standar. Aplikasi Math sendiri dapat dipanggil dari Write dan Impress, atau dapat pula diaktifkan sebagai editor sendiri. File yang dihasilkan dapat disimpan dalam format .

Rabu, 07 Juni 2017

Understanding Structural and cultural impediments to ICT system integration





Abstrak
Tujuan -
meskipun memiliki investasi yang substansial dalam teknologi informasi dan komunikasi konstruksi dalam beberapa tahun terakhir, struktur, budaya dan praktik kerja yang mendarah daging di sektor ini sedemikian rupa sehingga organisasi industri mewakili arena yang bermasalah untuk keberhasilan penerapannya. Untuk lebih memahami faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi ICT baru di dalam industri ini, makalah ini bertujuan untuk menguji penerapan sistem informasi geografis (SIG) yang bertujuan untuk memfasilitasi aspek proses perencanaan pasar tenaga kerja di sektor konstruksi. Makalah ini membahas saling pengaruh faktor struktural, sosial dan teknis yang, bila dikombinasikan, dapat mempersulit penerapan sistem ICT.
Desain / metodologi / pendekatan - Dalam studi kasus yang disajikan, potensi sistem yang cukup besar untuk memfasilitasi pelaksanaan inisiatif pasar tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Analisis proses implementasi dan sistem sosio-teknis yang mengelilinginya menunjukkan bagaimana faktor-faktor ini dikombinasikan untuk membatasi kemampuan sistem untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
Temuan - Temuan karya ini memiliki resonansi yang jelas untuk industri yang terkenal dengan budaya konservatif dan serapan lambat teknologi baru. Mereka juga menggarisbawahi pentingnya mengembangkan pendekatan implementasi yang fleksibel yang mampu mengatasi lingkungan eksternal organisasi dan mengubah persyaratan.
Orisinalitas / nilai - Pelajaran yang dipeICT digunakan sebagai dasar serangkaian rekomendasi untuk memungkinkan organisasi konstruksi mempersiapkan diri lebih baik untuk penerapan ICT di masa depan melalui perencanaan proaktif dan keterlibatan pengguna akhir. Kata kunci Komunikasi teknologi, struktur organisasi, budaya organisasi, sistem informasi geografis, integrasi kertas jenis penelitian kertas
Menerapkan Penelitian Penerapan ICT Baru
Telah berkembang seiring generasi peneliti dan praktisi yang berurutan telah mengamati dan mengomentari isu seputar proses tersebut. Dalam karya manusianya, Likert (1966) menunjukkan bahwa saling ketergantungan antara struktur, tugas, teknologi dan orang-orang terlibat dalam intervensi utama dalam organisasi. Perubahan pada komponen apa pun harus menyiratkan adanya perubahan pada yang lain. Dengan demikian, hasilnya dari proses implementasi bukan hanya perubahan teknologi, tapi juga perubahan tugas, struktur dan, dalam beberapa kasus, personil. Dengan demikian, dalam menentukan apa yang dimaksud dengan implementasi, penting bahwa implikasi ICT dilihat secara holistik. Lucas (1981) mendefinisikan implementasi sebagai keseluruhan proses mengenalkan sistem ke dalam sebuah organisasi, mulai dari konsepsi gagasan, melalui analisis, perancangan, pemasangan dan pengoperasian sistem yang dikembangkan. Perspektif seperti itu menggarisbawahi pentingnya melibatkan pengguna akhir selama proses pengembangan ICT. Dalam hal ini, implementasi dapat dilihat sebagai persiapan organisasi untuk menerima sistem informasi untuk penggunaan efektifnya (Davis dan Olson, 1985). Konsepsi lain tentang implementasi memandangnya sebagai proses pengaruhnya (Gibson dan Smilor, 1991), sebagai interaksi antara perancang dan pengguna (Gintzberg, 1981; Lucas, 1981), dan sebagai latihan pemecahan masalah (Mitroff, 1983). Semua definisi ini mengakui interaksi antara perancang sistem, sistem itu sendiri dan pengguna akhir. Dalam meruntuhkan proses implementasi menjadi langkah-langkah bijaksana, Walton dan McKersie (1991) melihat tiga sub-tugas yang luas yang terlibat dalam pelaksanaan sistem ICT. Ini adalah merancang sistem TI untuk organisasi yang akan mengoperasikannya, mengembangkan kebijakan sumber daya manusia yang memungkinkan untuk mendukung pengguna akhir dan mengelola proses pelaksanaan itu sendiri. Ini merupakan pendekatan sosio-teknis, karena persyaratan teknologi dan persyaratan organisasi diperhitungkan secara bersamaan. Grimshaw dan Kemp (1989) melaporkan faktor-faktor yang signifikan dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan otomasi kantor. Tabel I menunjukkan faktor dan bagaimana mereka dinilai oleh manajer TI. Tabel menunjukkan komitmen dari manajemen puncak menjadi faktor terpenting dalam proses implementasi yang berhasil. Namun, jelas bahwa pengguna-yang didefinisikan, sebagai lawan dari masalah teknis, merupakan faktor yang paling signifikan dalam keberhasilan penerapan ICT. Stewart et al. (2000) mengambil konsep ini lebih jauh dalam menunjukkan bahwa implementasi harus dilihat sebagai difusi teknologi melalui sistem sosial. Pandangan semacam itu menunjukkan bahwa kesiapan untuk implementasi ICT harus mencakup komunikasi, budaya, kepemimpinan yang tepat
Komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif adalah kunci keberhasilan penerapan sistem ICT (Hammer dan Stanton, 1995; Carr and Johansson, 1995; Dawe, 1996). Komunikasi dibutuhkan sepanjang proses perubahan di semua tingkat dan untuk semua khalayak (Davenport, 1993). Ini harus dilakukan sering dan di kedua arah antara mereka yang bertanggung jawab atas inisiatif perubahan dan mereka yang terkena dampaknya (Grugle, 1994), dan harus terbuka, jujur ​​dan jelas (Janson, 1992). Perubahan sistem secara keseluruhan memerlukan dialog, keterlibatan dan interaksi di dalam dan di luar organisasi (Jones dan Williams, 2005).
Hal ini juga diperlukan untuk memastikan kesabaran dan pemahaman akan perubahan yang dibutuhkan (Berrington dan Oblich, 1995). Literatur menekankan pentingnya komunikasi yang efektif karena membawa pemahaman bersama di antara semua pihak yang terlibat dalam proses tujuan dan sasaran teknologi dan bagaimana hal itu akan dicapai. Ini juga memberi kesempatan bagi para perancang dan pengguna untuk berbagi pengetahuan mereka demi kebaikan prosesnya.
Budaya organisasi
Budaya organisasi mengacu pada kepercayaan, sikap, dan nilai yang dimiliki secara umum dan relatif stabil yang ada di dalam organisasi (Williams et al., 1993). Ini adalah faktor penentu dalam proses implementasi yang berhasil (Hammer dan Champy, 1993; Zairi dan Sinclair, 1995). Fungsi penting dari budaya bersama dalam organisasi termasuk pengurangan konflik, koordinasi dan kontrol, pengurangan ketidakpastian, motivasi dan keunggulan kompetitif (Brown, 1995). Budaya organisasi bersama juga memengaruhi kemampuan organisasi untuk beradaptasi terhadap perubahan. Budaya organisasi yang kuat memfasilitasi penyelarasan sasaran, karena semua karyawan memiliki asumsi dasar yang sama dan juga memiliki tujuan untuk mengejar dan bagaimana mengejar mereka. Ada kebutuhan untuk memanfaatkan teknologi informasi secara langsung pada pencapaian tujuan organisasi yang penting untuk membawa perubahan dramatis dalam fungsi organisasi. Eason (1996), menyatakan bahwa keberhasilan nyata penerapan teknologi baru terjadi ketika pengguna mulai memahami bagaimana sistem dapat digunakan untuk melakukan tugas organisasi dengan cara yang berbeda dan lebih efektif. Oleh karena itu sistem teknis perlu dilengkapi dengan sistem sosial yang didedikasikan untuk penggunaan dan pengembangannya. Konsep sistem "sosio-teknis" berasal dari anggapan bahwa setiap sistem produksi memerlukan teknologi dan struktur kerja (Clancey, 1993); Sebagai struktur kerja mengikat orang ke teknologi, desainnya memiliki dampak besar pada kedua aspek pekerjaan.
Masalah lingkungan / organisasi
Perubahan lingkungan dalam sebuah organisasi juga dapat mempengaruhi proses implementasi. Perubahan inisiatif, seperti restrukturisasi, dapat menyebabkan pergolakan yang cenderung berdampak negatif terhadap proses tersebut. Perubahan tersebut dapat menciptakan ketidakpastian di kalangan karyawan dan dapat menyebabkan mereka melihat teknologi baru sebagai ancaman terhadap keamanan mereka. Dengan demikian, ada kebutuhan untuk membangun dukungan bagi visi dan perubahan dalam konteks kepekaan terhadap tuntutan staf dan pemangku kepentingan lainnya. Terlepas dari bagaimana visi dihasilkan, ia harus terlibat, dikomunikasikan dan fleksibel. Terobosan dalam kinerja berasal dari penetapan tujuan aspirasi yang luas dan kemudian memberi ruang kepada orang-orang dan mendukung penggunaan kecerdikan mereka untuk berinovasi dan belajar (Cave, 2005).

Metodologi
Cara-cara di mana iklim organisasi dan budaya mempengaruhi pelaksanaan TIK dieksplorasi melalui studi kasus longitudinal mendalam yang dilakukan dalam kerangka kerja penelitian tindakan. Inovasi ICT yang dieksplorasi adalah pengembangan dan penerapan sistem informasi geografis baru (GIS) untuk memfasilitasi inisiatif pasar tenaga kerja baru yang dirancang untuk mendorong masuknya perempuan dan etnis minoritas di industri ini. GIS menawarkan alat yang ideal untuk memfasilitasi kombinasi dan representasi grafis dari kumpulan data kompleks, yang analisisnya sangat penting untuk membuat keputusan perencanaan pasar tenaga kerja yang ada di sekitar pemilihan dan penempatan peserta pelatihan yang mengambil bagian dalam skema ini. Dengan demikian, alat GIS dirancang sebagai sistem pendukung keputusan (decision support system / DSS) untuk memfasilitasi proses menemukan kandidat yang sesuai dan mencocokkannya dengan penyedia layanan dan pelatihan di wilayah East dan West Midlands di Inggris. Untuk mencapai hal ini, ia harus menggunakan dataset yang diambil dari berbagai departemen yang berbeda dalam organisasi dan melibatkan beragam pemangku kepentingan.
Metodologi yang dominan bersifat induktif digunakan untuk penelitian ini. Awalnya, mereka yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola skema pasar tenaga kerja diwawancarai dan proses implementasi saat ini dipetakan. Setelah ini, proses pembuatan GIS dikembangkan, disempurnakan melalui diskusi dengan staf, dan kemudian dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak MapInfoe. Ini terdiri dari proses pengembangan berulang selama Pertemuan rutin dengan manajer departemen utama menginformasikan pengembangan database, tampilan grafis dan antarmuka pengguna (yang diprogram dalam MapBasice). Setelah pengembangannya, sistem dievaluasi dalam organisasi dan diujicobakan untuk menetapkan keefektifannya dalam menginformasikan keputusan dan mengotomatisasi proses departemen yang terlibat. Evaluasi berlangsung selama periode 12 bulan dimana manajer dan pengguna waktu diwawancarai dan fungsionalitas sistem dievaluasi secara teratur. Hal ini memungkinkan keefektifan GIS untuk membentuk kembali praktik di seputar inisiatif pasar tenaga kerja ini untuk dievaluasi. Ini difasilitasi oleh salah satu anggota tim peneliti yang bekerja dalam organisasi selama masa percobaan.
Inisiatif TINDAKAN
Inisiatif TINDAKAN beroperasi dengan memberi penghargaan kepada pengusaha karena menyediakan     penempatan kerja kepada pendatang non-tradisional ke sektor ini. GIS dikembangkan untuk memfasilitasi pengoperasian skema ini dengan menyediakan alat untuk identifikasi dan penempatan kandidat dengan pengusaha. Untuk mengelola skema ini, empat departemen terpisah di dalam CITB ConstructionSkills harus berbagi informasi untuk memungkinkan prosesnya:
(1) Tim pengembangan perusahaan, yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola proses pemberian hibah untuk pelatihan. Departemen ini memberikan rincian tentang pengusaha yang tertarik untuk berpartisipasi dalam TINDAKAN.
(2) Bagian pendidikan, yang bertanggung jawab untuk memfasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah, sekolah, pengusaha dan perguruan tinggi konstruksi untuk menyampaikan konsep konstruksi ke dalam kurikulum sekolah. Data yang diberikan oleh Departemen ini mencakup rincian kontak perguruan tinggi, universitas, dan penyedia pelatihan dengan siswa perempuan dan etnis minoritas yang telah menyatakan minatnya pada inisiatif TINDAKAN.
(3) departemen pelatihan peserta baru (NET), yang bertanggung jawab untuk membantu pengusaha yang memutuskan untuk menandatangani kontrak dengan agen pengelolaan CITB ConstructionSkills untuk membuat komitmen untuk melatih pendatang baru ke standar industri. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan arahan pada atasan yang tertarik, rincian tentang trainee minoritas perempuan dan etnis yang telah mengajukan permohonan pelatihan peserta baru dan perguruan tinggi di wilayah yang menawarkan kursus konstruksi.
(4) Bagian strategi, yang bertanggung jawab untuk mengawasi skema tersebut sebagai bagian dari strategi strategis organisasi. Departemen ini tidak memberikan informasi, tetapi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa skema tersebut mencapai tujuan keseluruhannya.
Sebelum pengembangan GIS, departemen ini menyimpan informasinya secara terpisah dan dalam format yang berbeda. Analisis tentang skema dan administrasinya mengungkapkan beberapa keterbatasan dalam operasinya:
. Tidak ada data terpusat untuk inisiatif yang berarti bahwa beberapa informasi berada di dalam organisasi yang berbeda dimana orang lain tidak memiliki akses. Hal ini menyebabkan masalah dengan penyelenggaraan skema. Misalnya, formulir yang dilengkapi oleh atasan dan calon tidak memiliki ketentuan untuk mencatat etnisitas calon. Hal ini membuat sulit untuk melacak latar belakang etnis yang berbeda dari kandidat dan untuk memverifikasi apakah kandidat memenuhi persyaratan inisiatif.
. Tidak ada kontak antara CITB ConstructionSkills dan kandidat untuk mendapatkan umpan balik penting mengenai inisiatif mana yang dapat ditingkatkan. Tidak ada umpan balik dari pengusaha yang berpartisipasi pada CITB ConstructionSkills mengenai kemajuan kandidat saat menjalani uji coba enam minggu.
. CITB ConstructionSkills tidak memiliki kendali atas profil kandidat yang diamankan untuk proses persidangan. Sebelum proses baru di mana kandidat harus memiliki hasil pekerjaan daripada menjalani proses persidangan, ada penekanan lebih pada kandidat yang menjalani masa percobaan daripada mereka mendapatkan pekerjaan pada akhirnya.
. Prosesnya melibatkan banyak langkah manual seperti pengisian form dan pengarsipan yang memperlambat proses penilaian dan penempatan kandidat.
. Majikan cenderung mendapatkan kandidat dari daerah di mana mereka berada, yang berarti bahwa hanya wilayah geografis tertentu yang cenderung mendapat keuntungan dari inisiatif tersebut. Kandidat yang tinggal dengan jarak komuter yang mudah dari seorang majikan dapat kehilangan peluang penempatan.
Diskusi
 Setelah di lihat dari literatur menunjukkan bahwa proses implementasi TIK tidak boleh dilihat secara terpisah, tetapi harus memasukkan aspek seperti komunikasi, budaya, kepemimpinan, kejuaraan, dan kondisi lingkungan yang sesuai agar dapat berhasil. Dengan demikian, menanamkan sistem baru di dalam sebuah organisasi menuntut agar jalan ditemukan untuk mempertimbangkan lanskap sosio-budaya. Studi kasus ini telah menunjukkan bahwa tanpa masalah seperti itu diperhitungkan, proses pelaksanaan dan pengangkatan sistem akhirnya akan berakhir dengan kegagalan. Potensi sistem SIG untuk meningkatkan proses LANGKAH jelas; Itu bisa mengintegrasikan data yang disediakan oleh berbagai departemen yang terlibat dan karenanya, memfasilitasi kerja antar departemen yang diperlukan untuk keberhasilan penyampaian skema ini. Sebelum aplikasi GIS diperkenalkan, tidak ada mekanisme untuk berbagi informasi LANGKAH. Komitmen dari manajemen puncak
Melanjutkan dukungan untuk pengguna
Adanya  dukungan untuk pengguna, terutama melalui peneliti tersemat. Dia bertanggung jawab untuk mengembangkan pilot sistem untuk membantu departemen yang berbeda mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai aspek geografis dari beberapa tanggung jawab mereka. Namun, sifat dari program penelitian sedemikian rupa sehingga peneliti tidak tersedia setiap hari dan beberapa pengguna tidak sepenuhnya mengetahui dukungan yang ada. Ada juga manual yang tersedia di kantor yang cukup mudah dimengerti, dan dukungan online yang diberikan oleh pengembang perangkat lunak saat peneliti tidak tersedia untuk mendukung pengguna.
Keterlibatan pengguna
  Mengenai penerapan TIK, isu pentingnya adalah sistem dianggap lebih padat karya daripada sistem manual yang ada sebelum implementasinya. Ada juga beberapa perasaan negatif terhadap teknologi baru karena mereka memiliki masalah dengan sistem sekarang yang belum ditangani. Banyak di dalam organisasi gagal mengenali bahwa alat ini akan mempermudah pekerjaan mereka dengan mengintegrasikan informasi dan menyediakan keluaran grafis yang memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang terjadi secara geografis. Dengan adanya integrasi sistem ICT 627 dari belakang, jelas bahwa sistem tersebut tidak sesuai dengan lingkungan kantor dimana implementasinya diterapkan.
Kemudahan penggunaan
Database GIS STEP dirancang menggunakan perangkat lunak GIS Mapinfoe yang memiliki fitur Microsoft, yang bersifat universal dan mudah bagi pengguna untuk memahami fungsinya. Untuk meningkatkan kegunaannya dan memudahkan pengoperasian antarmuka yang mudah digunakan dirancang yang memungkinkan pengguna mengakses secara langsung berbagai database dan mengintegrasikannya sesuai dengan itu. Efektivitas antarmuka ini dikonfirmasi oleh peserta dalam evaluasi, yang sebagian besar menganggap sistem ini mudah digunakan. Dengan demikian, masalah ini tidak bisa dikatakan telah merusak sistem. Kenyataan bahwa perangkat lunak itu ada di pc yang berdiri sendiri mungkin telah berkontribusi pada masalah karena tidak mudah diakses oleh pengguna lain agar bisa membiasakan diri dengannya.
Manajemen proyek yang efektif
Proyek penelitian didefinisikan dengan baik sejak awal, dengan pelatihan dan seminar disusun untuk menunjukkan operasi dan fitur sistem. Namun, proses implementasi yang terdiri dari tahun terakhir program penelitian bertepatan dengan perubahan personil yang menghasilkan kelompok pengguna yang berbeda, yang belum sepenuhnya mendapat manfaat dari masukan pelatihan awal. Selanjutnya, karena organisasi menanggapi perubahan internal dan eksternal, strategi tidak dilakukan agar proyek dapat sesuai dengan perubahan ini
Pembenaran biaya jelas
 Biaya tidak pernah menjadi masalah sepanjang masa proyek. Pada setiap tahap sumber dibuat tersedia untuk memastikan bahwa sistem diberikan setiap kesempatan untuk sukses. Namun, wawancara lanjutan mengungkapkan bahwa memperbarui sistem dengan data baru menambahkan tanggung jawab yang tidak ditawar oleh organisasi tersebut. Jika digunakan di masa depan mereka mungkin harus mempekerjakan seseorang untuk memperbarui sistem, yang akan menjadi biaya tambahan bagi organisasi
Pelatihan penuh As
 Disinggung di atas, ketentuan untuk pelatihan tersedia pada permulaan proses pelaksanaan. Namun, ini pasti terurai karena hambatan yang dibahas sebelumnya menjadi jelas. Ini juga direncanakan pada awal penelitian untuk panduan tentang bagaimana menggunakan sistem yang akan diproduksi pada akhirnya sebagai panduan bagi pengguna. Namun, ini tidak terjadi karena hasil proses implementasi.
 Justru tujuan didefinisikan
 Tujuan yang didefinisikan dengan jelas dikembangkan pada awal proyek pengembangan perangkat lunak, yaitu untuk:.
1.      Mengevaluasi dan memetakan proses LANGKAH internal dan eksternal saat ini untuk mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan dan diskontinuitas potensial; .
2.      Mengidentifikasi peran potensial GIS dalam mengintegrasikan / memfasilitasi kegiatan dan proses saat ini dengan cara yang menjamin pencapaian sasaran LANGKAH secara efektif dengan mengadaptasi model proses informasi yang sesuai; .
3.      Mengembangkan dan menerapkan database GIS dan melatih kelompok pengguna dalam pengoperasian dan pemanfaatannya secara efektif; Dan. Mengevaluasi kinerja proses yang memungkinkan GIS LANGKAH dan memperbaiki sesuai dengan itu.
Kesimpulan dan rekomendasi
 Makalah ini telah menunjukkan adanya masalah yang melekat dalam penerapan sistem berbasis GIS untuk perencanaan pasar tenaga kerja. Meskipun bermaksud baik dan dipahami sebagai alat teknologi, proses implementasi tidak cukup responsif terhadap lingkungan dinamis tempat ia harus disematkan. Dapat dilihat bahwa implementasi sistem TIK memerlukan manajemen yang hati-hati karena, walaupun banyak kondisi positif ada di dalam organisasi studi kasus, perubahan internal dan eksternal yang cepat dapat dengan cepat berdampak buruk pada implementasi sistem. Jika ditinjau kembali, tim peneliti bisa lebih proaktif dalam menyesuaikan proses implementasi sistem untuk memperhitungkan perubahan ini. Untuk disebarkan secara efektif di arena organisasi dan potensi potensinya, implementasi sistem GIS harus melibatkan penyesuaian struktural dan budaya bersamaan untuk memperhitungkan kerja terpadu yang dipromosikannya. Seperti yang diungkapkan oleh wawancara, dalam banyak hal, sebuah GIS mungkin tidak sesuai karena ketidakfleksibilitasnya yang melekat dan konteks organisasi dinamis yang dengannya integrasi. Namun, studi kasus ini juga mengungkapkan pentingnya ECAM 13,6 630 tentang adanya visi dan tujuan yang jelas dari alat TIK yang memperhitungkan kebutuhan pengguna akhir dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam hal ini sangat penting untuk melibatkan pengguna akhir pada semua tahap proses sehingga dapat memperbaiki desain dan meningkatkan serapan. Tujuan proyek pelaksanaan dan rincian proses perlu ditinjau dan diperbarui secara berkala sehingga mereka dapat mengimbangi perubahan yang terjadi dalam organisasi dan lingkungan luarnya. Dimana sistemnya menjangkau berbagai departemen dan lingkungan operasi, sistem dan prosedur struktural harus diletakkan di tempat yang memfasilitasi kerja intra-organisasi ini dengan cara yang sejalan dengan sistem TIK. Ini bukan untuk mengatakan bahwa ICT harus mendorong kebijakan, namun desain pekerjaan, sistem dan prosedur TIK harus dilihat sebagai saling menguatkan jika perubahan yang mereka induksi harus diterima oleh organisasi. Dalam hal ini, mungkin aspek yang paling penting dari proses implementasi adalah mengkomunikasikan pelaksanaan dan operasi secara efektif. Hal ini dapat menghilangkan kekhawatiran pengguna dan memastikan bahwa mereka yang terkena dampak TIK mempertahankan sebuah dialog dan mengatasi kesulitan implementasi.